Diabetes mellitus
Considerations for dentistry
Srividya Kidambi, MD; Shailendra B. Patel, BM, ChB, DPhil
A. Pengertian
Diabetes
mellitus (DM) adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh tindakan gangguan,
sekresi insulin atau keduanya, sehingga hiperglikemia.
Peneliti fokus mengulas tentang DM tipe 1
(defisiensi insulin absolut), DM tipe 2 (resistensi insulin tindakan wajib) dan
kehamilan (GDM) (biasanya transien DM berlangsung selama kehamilan).
B.
Klasifikasi dan Patogenisis Dari Diabetes
Mellitus
Klasifikasi
DM didasarkan pada proses patogen yang dapat menyebabkan defisiensi absolut
atau relatif insulin yang mengakibatkan hiperglikemia.
Pasien dengan DM tipe 1 awalnya berkembang ketika mereka
masih muda, sebagian besar menerima diagnosis sebelum akhir masa remaja mereka
(karenanya, tipe 1 DM yang disebut sebagai diabetes
remaja), dan mereka biasanya yang ramping. Sedangkan DM tipe 2
dianggap sebagai gangguan dewasa (seperti biasanya terjadi pada pasien yang
lebih tua dari 40 tahun), dan sering dikaitkan dengan fenotipe kelebihan berat
badan atau obesitas.
Table 1 (DM berdasarkan patofisiologi)
:
·
DM
tipe 1, etiologi: Autoimmun penghancuran sel-sel beta di pankreas, yang
menyebabkan absolut insulin defisiensi.
·
DM tipe 2, etiologi : Konstitusi insulin resistensi dengan
kekurangan insulin relative
·
Gestational Detiologi : Sekunder untuk resistensi insulin
(Terkait dengan plasenta hormon) dan defisiensi insulin relatif selama 2 bulan kehamilan
Gejala-gejala
yang umum untuk tipe 1 dan tipe 2 DM, antara lain poliuria, haus dan menyertai polidipsia, penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan, penglihatan kabur, dan kelelahan. Gejala-gejala ini
adalah akibat langsung dari tekanan darah tinggi,
gigih dan tingginya kadar glukosa. Karena ada kekurangan mutlak insulin pada DM
tipe 1, presentasi gangguan ini biasanya bersifat akut (kurang dari satu
minggu) dan disertai dengan gejala yang serius dan tanda-tanda yang berhubungan
dengan asam-basa perubahan, sedangkan pasien dengan DM tipe 2 dapat relatif
asimtomatik selama bertahun-tahun.
Klasifikasi DM,
antara lain :
1. DM
tipe 1
Pada
DM tipe 1
terjadinya defisiensi insulin absolut,
akibatnya terjadi kerusakan autoimun sel beta pankreas menjadi
penyebab paling umum, meskipun kerugian dari jaringan pankreas dapat
menyebabkan ketergantungan insulin (seperti pankreatitis, operasi pengangkatan
atau kerusakan kelenjar dari cystic fibrosis). Pemberian insulin sangat penting
pada pasien yang khas dengan DM tipe 1. Jika pasien tidak menerima insulin, maka
terjadinya dehidrasi akibat hiperglikemia dan
ketoasidosis, keduanya bila tidak diobati dapat menyebabkan koma dan kematian
dengan cepat.
2.
DM tipe 2
Pada
DM tipe 2 terjadi resistensi insulin
dan ditandai dengan respon penurunan jaringan target untuk tingkat normal
sirkulasi insulin. Predisposisi genetik untuk DM tipe 2 bahkan lebih kuat dari
pada tipe DM 1. Hamper 40
persen pasien yang memiliki DM tipe 2 memiliki setidaknya
satu orangtua yang memiliki gangguan tersebut,
dapat disimpulkan akibat pada DM tipe 2 ini adalh karena factor genetik.
3. GDM
(Gestational Diabetes Mellitus)
GDM ditandai dengan intoleransi glukosa yang pertama kali
didiagnosis selama kehamilan pada wanita yang belum memiliki DM.
Pengakuan GDM penting karena memberikan kesempatan untuk
mencegah perkembangan DM tipe 2 dan untuk mencegah kelainan janin dengan
membantu pasien mempertahankan kontrol glikemik yang ketat selamakehamilan.
C. DIAGNOSA
Kriteria American Diabetes Association untuk diagnosis DM,
pada DM tipe 1 biasanya
didiagnosis setelah onset akut gejala yang menjadi metabolik tidak stabil dan
memerlukan evaluasi pertama dan perawatan.
Sedangkan untuk diagnosis DM tipe 2 modifikasi
gaya hidup (olahraga, penurunan berat badan dan diet).
D.
Komplikasi
Diabetes Mellitus
Kelainan karakteristik DM
adalah tindakan yang tidak memadai insulin pada jaringan
tubuh, sehingga akibatnya metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak yang abnormal.
Komplikasi pada DM tipe 1 adalah pasien
terjadi sebagai
akibat dari penyakit mikrovaskular, yang longgar didefinisikan sebagai arteriol
mempengaruhi pembuluh darah kecil .sedangkan
pada DM tipe 2, baik
mikrovaskuler dan penyakit makrovaskular berkontribusi terhadap komplikasi,
namun morbiditas lebih besar berasal merusak akibat penyakit makrovaskular.
E.
Pengobatan
Diabetes Mellitus
Nutrisi terapi medis (juga
dikenal sebagai terapi diet) dan bentuk modifikasi gaya hidup inti dari
pengelolaan DM. Tujuan
terapi adalah untuk mencegah komplikasi DM
dan kontrol glukosa darah yang ketat mencegah komplikasi
mikrovaskuler di kedua DM tipe
1 dan tipe 2. Terapi Insulin
adalah andalan bagi pasien dengan DM tipe 1,
sedangkan untuk mengobati pasien dengan
DM tipe 2, meningkatkan sekresi insulin pankreas atau meningkatkan aksi insulin.(Nike Oktania)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar