Cintya
Agreayu Dinata, Yuliarni Safrita, Susila Sastri
Abstrak
Stroke
merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah otak yang dipengaruhi oleh
banyak faktor risiko terdiri dari yang tidak dapat diubah berupa usia dan jenis
kelamin dan yang dapat diubah seperti hipertensi, peningkatan kadar gula darah,
dislipidemia, dan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
distribusi tipe stroke dan faktor risiko yang berpengaruh pada pasien stroke
rawat inap di RSUD Kabupaten Solok Selatan. Metode penelitian: Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data skunder pasien stroke yang
dirawat di RSUD Solok Selatan. Data yang diambil meliputi usia, jenis kelamin,
tekanan darah, kadar gula darah, profil lipid saat pertama pasien masuk rumah
sakit, dan pekerjaan. Sampel penelitian adalah seluruh pasien stroke yang
pernah dirawat di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan pada
periode 1 Januari 2010 – 31 Juni 2012 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil
penelitian: Hasil penelitian menunjukkan proporsi stroke terbanyak adalah
stroke ischemic (61,46%), perempuan (54,17%) yang berusia >50 tahun (81,25%)
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (43,75%). Faktor risiko yang dapat diubah
tertinggi adalah hipertensi (82,30%) diikuti kolesterol total meningkat
(69,79%). Faktor risiko tertinggi pada stroke ischemic adalah gula darah
meningkat (47,89%) dan pada stroke hemorrhagic adalah hipertensi (100,00%).
Faktor risiko tertinggi pada seluruh pasien adalah hipertensi (82,30%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa stroke tipe
ischemic lebih banyak dari tipe hemorrhagic dengan faktor risiko utama
hipertensi, sedangkan stroke ischemic terutama dipengaruhi oleh peningkatan
gula darah.
Pendahuluan
Stroke
merupakan
penyakit terbanyak ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, serta merupakan
penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Menurut American Heart
Association (AHA), angka kematian penderita stroke di Amerika setiap
tahunnya adalah 50 – 100 dari 100.000 orang penderita.1,2
Di
negara-negara ASEAN penyakit stroke juga merupakan masalah kesehatan
utama yang menyebabkan kematian. Dari data South East Asian Medical
Information Centre (SEAMIC) diketahui bahwa angka kematian stroke terbesar
terjadi di Indonesia yang kemudian diikuti secara berurutan oleh Filipina,
Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Dari seluruh penderita stroke di
Indonesia, stroke ischemic merupakan jenis yang paling banyak diderita
yaitu sebesar 52,9%, diikuti secara berurutan oleh perdarahan intraserebral,
emboli dan perdarahan subaraknoid dengan angka kejadian masing-masingnya
sebesar 38,5%, 7,2%, dan 1,4%.2
Stroke
atau yang
dikenal juga dengan istilah Gangguan Peredaran darah Otak (GPDO), merupakan
suatu sindrom yang diakibatkan oleh adanya gangguan aliran darah pada salah
satu bagian otak yang menimbulkan gangguan fungsional otak berupa defisit
neurologik atau kelumpuhan saraf.(Nike Oktania)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar